Minggu, 03 April 2016

makalah tentang penilaian unjuk kerja (performance)



A.      Pendahuluan
Sebelum membicarakan tentang penilaian akan ditinjau terlebih dahulu beberapa  istilah yang banyak ditemui dan sering ditanyakan perbedaannya, yaitu pengujian, pengukuran, penilaian dan evaluasi. Jika pengujian adalah kegiatan memberikan sejumlah pertanyaan. Sedangkan pengukuran adalah kegiatan yang sistematik untuk memberikan angka pada objek atau gejala. Lain lagi dengan penilaian (assessment) dan evaluasi, kalau penilaian  adalah penafsiran hasil pengukuran dan penentuan pencapaian hasil belajar. Sedangkan evaluasi adalah penentuan mutu dan penentuan pencapaian tujuan suatu program.
Sesuai dengan pengertiannya, dapat dikatakan bahwa penilaian adalah suatu kegiatan pengukuran, kuantifikasi dan penetapan mutu pengetahuan siswa secara menyeluruh. Dalam pengertian ini diisyaratkan bahwa penilaian harus terintegrasi dalam proses pembelajaran dan menggunakan beragam bentuk. Tes dan teknik-teknik penilaian hanya diperlukan untuk menunjukkan bagaimana siswa mengerjakan tugas-tugas yang sebenar-benarnya. Bila kita menginginkan siswa menjadi seorang yang dapat memecahkan masalah dengan baik, maka tes tentang kompetensi pemecahan masalah harus secara logis menilai unjuk kerja siswa dalam tugas pemecahan masalah.
            Ketika siswa dinilai berdasarkan unjuk kerjanya, tes menjadi bagian dalam pengajaran. Misalnya seorang pelatih akan bekerja secara teratur dengan pemain-pemainnya untuk menyusun tujuan-tujuan guna meningkatkan unjuk kerjanya. Dari pembahasan diatas maka makalah ini akan membahas tentang bagaimana penilaian unjuk kerja (Performance) ?


B.       Pengertian Penilaian Unjuk Kerja
Penilaian unjuk kerja sendiri adalah penilaian yang dapat mengungkapkan kemampuan siswa dalam pemahaman konsep, pemecahan masalah dan komunikasi. Penilaian perbuatan atau unjuk kerja adalah penilaian tindakan atau tes praktik yang secara efektif dapat digunakan untuk kepentingan pengumpulan berbagai informasi tentang bentuk-bentuk perilaku atau keterampilan yang diharapkan muncul dalam diri peserta didik.
Penilaian unjuk kerja juga merupakan penilaian yang meminta peserta didik untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke dalam konteks yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Penialain kinerja (Performance Asesment), merupakan bagian dari asesmen alternative, asesmen ini muncul sekitar tahun 1980-an, sebagai kritikan terhadap kelemahan tes baku yang menggunakan tes objektif, tes baku banyak mendominasi di persekolahan dan merupakan bagian yang terisolir dari proses Pembelajaran secara keseluruhan.
Penilaian unjuk kerja dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti; praktik dilaboratorium, praktik sholat, presentasi, diskusi, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi, mengcangkok, berpidato, dan lai-lain. Ada pula beberapa pengertian penilaian unjuk kerja menurut beberapa ahli, antara lain:
1.      Menurut Danielson,
      Mendefinisikan penilaian unjuk kerja sebagai “Performance assesment means any assesment of student learning that requires the evaluation of student writing, product, or behavior. That is, it includes all assesment with the exeption of multiple choice, matching, true/false testing, or problem with a single correct answer”.(penilaian unjuk kerja adalah penilaian belajar siswa yang meliputi semua penilaian dalam bentuk tulisan, produk atau sikap kecuali bentuk pilihan ganda, menjodohkan, benar-salah, atau jawaban singkat.

2.      Menurut Fitzpatrick dan Morison (1971)
       Berpandangan bahwa penilaian kinerja (performance assessment) sebenarnya tidak memiliki perbedaan yang begitu besar dengan tes lainnya yang dilaksanakan di dalam kelas, hal ini menurut mereka tergantung dari sejauhmana tes itu dapat mensimulasikan situasi dari kriteria-kriteria yang diharapkan.
3.      Menurut Trespeces (1999)
Mengatakan bahwa “performance assessment” adalah berbagai macam tugas dan situasi dimana peserta tes diminta untuk mendemonstrasikan pemahaman dan pengaplikasian pengetahuan yang mendalam, serta keterampilan di dalam berbagai macam konteks. Jadi boleh dikatakan bahwa “performance assessment” adalah suatu penilaian yang meminta peserta tes untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
       Dalam hubungan dengan penilaian unjuk kerja aspek - aspek yang dapat dinilai atau diukur adalah:
a.         Kualitas penyelesaian pekerjaan, yakni bagaimana kualitas dari pekrjaan dari peserta didik ketika mengerjakan tugas tertentu, seperti harus sesuai dengan kaidah – kaidah kerja yang telah ditentukan.
b.         Keterampilan menggunakan alat – alat, yakni bagaimana peserta didik mampu menggunakan alat-alat yang digunakan dalam unjuk kerja untuk menyelesaikan tugas tertentu secara baik dan sesuai dengan Prosedur Operasional Standar (POS).
c.         Kemampuan menganalisis dan merencanakan prosedur kerja sampai selesai, yakni bagaimana peserta didik mampu melakukan analisis dan merencanakan prosedur kerja dari awal sampai selesai secara baik.
d.        Kemampuan mengambil keputusan berdasarkan aplikasi informasi yang diberikan.
e.         Kemampuan membaca, menggunakan diagram, gambar-gambar, dan simbol-simbol.
       Menurut Suwandi penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
a.         Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari satu kompetensi.
b.         Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
c.         Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
d.        Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua dapat diamati.
e.         Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang akan diamati.
f.          Peserta didik telah memperoleh semua bahan, alat, instrumen, gambar-gambar atau semua peralatan penyelesaian tes.
g.         Peserta didik telah mengetahui apa yang harus dikerjakan dan berapa lama waktunya serta aspek-aspek apa saja yang akan dinilai.
h.         Guru sebaiknya jangan memberi bantuan kepada peserta didik, kecuali menjelaskan petunjuk-petunjuk yang telah diberikan kepadanya.

C.      Kelemahan dan Kekurangan Penilain Unjuk Kerja
Beberapa kelebihan dari penilaian unjuk kerja adalah:
1.      Dapat menilai kompetensi yang berupa keterampilan (skill)
2.      Dapat digunakan untuk mencocokan kesesuaian antara pengetahuan mengenai teori dan keterampilan didalam praktik, sehingga informasi penilaian menjadi lengkap.
3.      Dalam pelaksanaan tidak asa peluan peserta didik untuk menyontek.
4.      Guru dapat mengenal lebih dalam lagi masing-masing karakteristik peserta didk.
5.      Memotivasi peserta didik untuk aktif.
6.      Mempermudah peserta didik untuk memahami sebuah konsep yang abstrak ke konkret.
7.      Kemampuan peserta didik dapat dioptimalkan.
8.      Melatih keberanian peserta didik dalam mempermudah penggalian ide-ide.
9.      Mampu menilai kemampuan dan keterampilan kinerja siswa dalam menggunakan alat dan sebagainya.
10.  Hasil penilaian langsung dapat diketahui oleh peserta didik.

Sedangkan kelemahan dari penilaian unjuk kerja adalah:
1.      Tidak semua materi pelajaran dapat dilakukan materi penilaian ini.
2.      Nilai bergantung dengan hasil kerja.
3.      Jika jumlah peserta didiknya banyak guru kesuliatan untuk melakukan penilaian ini.
4.      Waktu terbatas untuk melakukan penilaian seluruh peserta didik.
5.      Peserta didik yang kurang mampu akan merasa minder.
6.      Karena peserta didik terlalu banyak sehingga sulit untuk melakukan pengawasan.
7.      Memerlukan sarana dan prasarana yang lengkap.
8.      Memakan waktu yang lama, biaya yang besar, membosankan.
9.      Harus dilakukan secara penuh dan lengkap.
10.  Keterampilan yang dinilai melalui tes perbuatan mungkin sekali belum sebanding mutunya dengan keterampilan yang dituntut oleh dunia kerja, karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi selalu lebih cepat dari pada apa yang didapatkan disekolah.

D.      Instrumen Penilaian Unjuk Kerja
Untuk mengamati penilaian unjuk kerja peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen lembar pengamatan atau observasi dengan daftar cek (check list) dan skala penilaian (rating scale). Berikut penjelasan kedua alat sebagai penilaian unjuk kerja tersebut .
1.      Daftar Cek (Check List)
Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (baik atau tidak baik, bisa atau tidak bisa). Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai baik atau mampu apabila yang ditampilkan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh guru. Sedangkan apabila peserta didik tidak mampu menampilkan sesuatu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, maka peserta didik dinyatakan belum mampu untuk kriteria tersebut. Kelemahan cara ini adalah penilaian hanya mempunyai dua cara mutlak, misalnya benar-salah, mampu-tidak mampu, terampil-tidak terampil dan kategori sejenisnya. Dengan demikian, skor yang diperoleh peserta didik bersifat rigit atau kaku dan tidak terdapat nilai tengah. Namun daftar cek lebih praktis digunakan mengamati subjek dalam jumlah besar dan hasilnya kontras.

2.      Skala Penilaian (rating scale)
Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum dimana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = kurang kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten dan 4 = sangat kompeten. Untuk memperkecil faktor subjektivitas, perlu dilakukan penilaian oleh lebih dari satu orang, agar hasil lebih akurat.

E.       Kriteria Instrumen Unjuk Kerja yang Baik  
Instrumen unjuk kerja yang  baik memuat hal-hal berikut:
1.      Autentik dan menarik
Hal yang penting bagi suatu instrumen unjuk kerja adalah menarik dan melibatkan siswa dalam situasi yang akrab dengan mereka sehingga siswa berusaha untuk menyelesaikan tugas itu dengan sebaik-baiknya. Siswa cenderung lebih tertarik terhadap situasi tugas yang menyerupai kehidupan sehari-hari. Tugas ini akan membuat siswa menggunakan pengetahuan dan ketrampilan yang dikuasainya untuk menyelesaikan tugas tersebut.. Berdasarkan pengalaman dan pemahaman tentang karakteristik siswa, seorang guru dapat memperkirakan apakah aktivitas dalam tugas unjuk kerja yang dibuat akan berhasil atau tidak. 
2.      Memungkinkan penilaian individual
Banyak instrumen unjuk kerja yang dimaksudkan untuk dikerjakan siswa secara berkelompok. Namun perlu diingat bahwa penilaian ini sebenarnya lebih dititik beratkan untuk penilaian individu. Karena itu disain penilaian unjuk kerja sebaiknya  bisa ditujukan untuk kelompok dan individu. Sebagai contoh sekelompok siswa diberi data dan diminta untuk menganalisanya. Untuk penilaian individunya  masing-masing siswa diminta untuk memberi rangkuman dan penafsiran apa yang ditunjukkan oleh data tersebut.

3.      Memuat petunjuk yang jelas
Instrumen unjuk kerja yang baik harus memuat petunjuk yang jelas, lengkap, tidak ambigu dan tidak membingungkan. Petunjuk juga harus memuat apa yang dikerjakan siswa yang nanti akan dinilai. Sebagai contoh, jika salah satu kriteria penilaian meliputi organisasi informasi, maka siswa harus diminta untuk menampilkan informasi yang diperoleh dalam bentuk yang teratur.  Setelah instrumen penilaian unjuk kerja jadi, teman-teman sejawat bisa diminta pendapatnya untuk menganalisa. Mereka mungkin dapat melihat kekurang jelasan petunjuk siswa atau keambiguan kata-kata yang digunakan. Di samping itu mereka juga dapat melihat bila ada informasi yang disajikan tidak lengkap sehingga ada kemungkinan siswa tidak dapat menyelesaikan tugas. Setelah mempertimbangkan masukan dan saran-saran yang diberikan, instrumen dapat diperbaiki dan kemudian bisa diujikan kepada siswa.

F.       Langkah – Langkah Penilaian Unjuk Kerja
Langkah – langkah yang harus dilakukan dalam penilaian unjuk kerja adalah :
1.      Tetapkan KD yang akan dinilai dengan teknik penilaian unjuk kerja beserta indikator – indikatornya.
2.      Identifikasi semua langkah-langkah penting yang diperlukan atau yang akan mempengaruhi hasil akhir (out put) yang terbaik.
3.      Tulislah perilaku kemampuan-kemampuan spesifik yang penting diperlukan untuk menyelesaikan tugas dan menghasilkan hasil akhir yang terbaik
4.      Rumuskan kriteria kemampuan yang akan diukur (tidak terlalu banyak sehingga semua kriteria tersebut dapat diobservasi selama peserta didik mengerjakan tugas).
5.      Definisikan dengan jelas kriteria kemampuan-kemampuan yang akan diukur, atau karakteristik produk yang dihasilkan (harus dapat diamati).
6.      Urutkan kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan urutan yang akan diamati.
7.      Kalau ada periksa kembali dan bandingkan dengan kriteria-kriteria kemampuan yang sudah dibuat sebelumnya oleh orang lain dilapangan.

G.      Perencanaan, Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian Kompetensi Keterampilan Melalui Unjuk Kerja
Berikut ini adalah beberapa langkah yang harus dilakukan dalam merencanakan penilaian unjuk kerja atau praktik :
1.      Menentukan kompetensi yang penting untuk dinilai melalui tes unjuk kerja atau praktik.
2.      Menyususn indikator hasil belajar berdasarkan kompetensi yang akan dinilai.
3.      Menguraikan kriteria yang menunjukkan pencapaian indikator hasil belajar.
4.      Menyususn kriteria kedalam rubrik penilaian.
5.      Menyususn tugas sesuai dengan rubrik penilaian.
6.      Mengujicobakan tugas jika terkait dengan kegiatan praktikum atau penggunaan alat.
7.      Memperbaiki berdasarkan hasil uji coba, jika dilakukan uji coba.
8.      Menyususn kriteria batas kelulusan batas standar minimal minimal pencapaian kompetensi peserta didik.
Sedangkan langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan penilaian unjuk kerja atau praktik adalah :
1.      Menyampaikan rubrik sebelum pelaksanaan penilaian kepada peserta didik.
2.      Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang kriteria penilaian.
3.      Menyampaikan tugas kepada peserta didik.
4.      Memeriksa kesediaan alat dan bahan yang digunakan untuk tes praktek.
5.      Melaksanakan penilaian selama rentang waktu yang direncanakan.
6.      Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian.
7.      Melakukan penilaian secara individual.
8.      Mencacat hasil penilaian.
9.      Mendokumentasikan hasil penilaian.
Sementara itu, pelaporan hasil penilaian sebagai umpan balik terhadap penilaian melalui penilaian unjuk kerja atau praktik yang harus memperhatikan beberapa hal berikut ini:
1.      Keputusan yang diambil berdasarkan tingkat pencapaian kompetensi peserta didik.
2.      Pelaporan diberikan dalam bentuk angka atau kategori kemampuan dengan dilengkapi oleh deskripsi yang bermakna.
3.      Pelaporan bersifat tertulis.
4.      Pelaporan disampaikan kepada peserta didik dan orang tua peserta didik.
5.      Pelaporan bersifat kemunikatif, dapat dipahami oleh peserta didik dan orang tua peserta didik.
6.      Pelaporan mencantumkan pertimbangan atau keputusan terhadap pencapaian kinerja peserta didik.





H.      Rambu - Rambu Penilaian Unjuk Kerja Atau Praktek
Tugas – tugas untuk penilaian unjuk kerja atau praktik harus memenuhi beberapa acuan kualitas berikut:
1.      Tugas unjuk kerja mengarahkan peserta didik untuk menunjukkan pencapaian hasil belajar.
2.      Tugas unjuk kerja dapat dikerjakan oleh peserta didik.
3.      Mencantumkan waktu/kurun waktu pengerjaan tugas.
4.      Sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik.
5.      Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum.
6.      Tugas bersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial ekonomi).
Sementara itu, rubrik penilaian unjuk kerja atau praktik harus memenuhi beberapa kriteria berikut ini:
1.      Rubrik memuat seperangkat indikator untuk menilai kompetensi tertentu.
2.      Indikator dalam rubrik diurutkan berdasarkan urutan langkah kerja pada tugas atau sistematika pada hasil kerja peserta didik.
3.      Rubrik dapat mengukur kemampuan yang akan diukur (valid)
4.      Rubrik dapat digunakan (fleksibel) dalam menilai kemampuan peserta didik.
5.      Rubrik dapat memetakan kemampuan peserta didik.
6.      Rubrik disertai dengan pengskoran yang jelas untuk pengambilan keputusan.

I.         Contoh Istrumen Penilaian Unjuk Kerja
Berikut ini contoh alat atau instrumen penilaian unjuk kerja beserta penskorannya:
1.      Contoh instrumen penilaian dengan menggunakan skala penilaian (rating scale) dalam materi tentang al Qomariah dan al Syamsiah.
Lakukan percobaan melalui tanah yang telah kamu persiapkan! Amatilah perbedaan teksturnya: liat, debu/endapan, atau pasir!. Dalam melakukan percobaan perhatikan persiapan, pelaksanaan dan hasil.

Contoh rubrik penskoran unjuk kerja:
No.
Kriteria Jawaban
Skor Mak
Skor Perolehan
1
Tahap Persiapan
a.     Memilih kualitas bahan (tepat=3, cukup=2, kurang=1)
b.     Kualitas bahan (baik=3, cukup=2, kurang=1)
c.     Kelengkapan alat (lengkap=3, cukup=2, kurang=1) (sampel tanah,  skop kecil, kantong plastik, cangkir, air setengah cangkir)

3

3

3

3

3

3

2
Tahap Pelaksananaan
a.    Mengambil tanah dengan skop kecil
b.    Menyemprotkan tanah hingga lembab, jika kering
c.    Jika terlalu basah tambahkan tanah kering didalamnya
d.    Menentukan teksturnya, halus, kasar, berbutir atau lunak
e.    Menekan tanah dengan ibu jari dan jari telunjuk. Apakah menyatu dengan air?
f.     Membuat bulatan bola, apakah dapat dibentuk? Atau jatuh berantakkan? Berapa lama jika bisa dibentuk?
g.    Membuat tanah memanjang seperti pita, apakah panjangnya sampai 5 cm tanpa patah?
h.    Menuangkan air kedalam sampel tanah, apakah tanah dapat menyerap air atau lolos/mengalir?

1
1

1

1

1

1

1

1

1

1
0

1

0

1

0

1

1

1
3
Tahap hasil pengamatan
a.    Warna tanah (ada atau tidak):_
b.    Tekstur tanah (ada atau tidak):_
c.    Tanah (terpisah/bersatu) dengan air
d.    Dapat dibentuk atau tidak
e.    Daya serap dan porositas
Kesimpulan/hipotesis percobaan adalah:

1
1
1
1
1

1
0
1
1
0
Skor Perolehan
16
Skor Maksimal
22

                           Skor Perolehan
Nilai                =                             X 100
                          Skor Maksimal

                                    16
Nilai                =                    X 100  = 72,72
22
Keterangan Penilaian :
1)      Sangat kompeten bila mendapatkan nilai 91 sampai dengan 100
2)      Kompeten bila mendapatkan nilai 71 sampai dengan 90
3)      Cukup Kompeten bila mendapatkan nilai 61 sampai dengan 70
4)      Kompeten bila mendapatkan nilai kurang dari 61
Dari perolehan nilai unjuk kerja diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan atau kompetensi peserta didik tersebut dalam percobaan adalah kompeten.

2.      Contoh instrumen penilaian dengan menggunakan daftar cek (check list).
Berilah tanda (√) centang pada kolom :
Sekolah           : MAN 2 Palembang                           Tahun Pelajaran : 2015/2016
Nama siswa     : Yusmeri                                             kelas/semester    : VIII/I

No
Aspek yang Dinilai
Ya
Tidak
1
Beridir tegak

2
Mamandang kearah hadirin

3
Pengucapan baik

4
Intonasi baik

5
Mimik baik

6
Penyampaian gagasan jelas

Skor yang dicapai
5
Skor maksimum
6

                           Skor Perolehan
Nilai                =                             X 100
                           Skor Maksimal

                                    5
Nilai                =                    X 100
                                    6
                       
= 83,33

Keterangan Penilaian :
1.      Apabila banyak terdapa dominan tanda centang () pada kolom “Ya” maka peserta didik tersebut terampil dalam berpidato
2.      Tetapi sebaliknya jika terdapa dominan tanda centang () pada kolom “Tidak” maka peserta didik tersebut tidak terampil dalam berpidato.

Keterangan Penilaian :
1)      Sangat kompeten bila mendapatkan nilai 91 sampai dengan 100
2)      Kompeten bila mendapatkan nilai 71 sampai dengan 90
3)      Cukup Kompeten bila mendapatkan nilai 61 sampai dengan 70
4)      Kompeten bila mendapatkan nilai kurang dari 61
Dari perolehan nilai unjuk kerja diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan atau kompetensi peserta didik tersebut dalam percobaan adalah kompeten.


















J.        Kesimpulan
Penilaian unjuk kerja sendiri adalah penilaian yang dapat mengungkapkan kemampuan siswa dalam pemahaman konsep, pemecahan masalah dan komunikasi. Penilaian perbuatan atau unjuk kerja adalah penilaian tindakan atau tes praktik yang secara efektif dapat digunakan untuk kepentingan pengumpulan berbagai informasi tentang bentuk-bentuk perilaku atau keterampilan yang diharapkan muncul dalam diri peserta didik. Penilaian unjuk kerja juga merupakan penilaian yang meminta peserta didik untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke dalam konteks yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
Untuk mengamati penilaian unjuk kerja peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen lembar pengamatan atau observasi dengan daftar cek (check list) dan skala penilaian (rating scale). Berikut penjelasan kedua alat sebagai penilaian unjuk kerja tersebut .
1.      Daftar Cek (Check List)
2.      Skala Penilaian (rating scale)
Instrumen unjuk kerja yang  baik memuat hal-hal berikut:
1.      Autentik dan menarik
2.      Memungkinkan penilaian individual
3.      Memuat petunjuk yang jelas
Tugas – tugas untuk penilaian unjuk kerja atau praktik harus memenuhi beberapa acuan kualitas. Sementara itu, rubrik penilaian unjuk kerja atau praktik harus memenuhi beberapa kriteria yang ada.








DAFTAR PUSTAKA
H. Djaali dan  Mulyono, Pudji .2008. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo. 2008.
Kusnandar .2013. Penilaian Autentik, jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Rosnita .2007. Evaluasi Pendidikan. Bandung: Cita Pustaka Media
Sudjana, Nana .1991. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, cetakan ketiga. Bandung: PT Remaja RosdaKarya